Halaman
- Beranda
- CENTRAL PULSA MADIUN JAWA TIMUR
- PULSA ANTANET PULSA RELOAD PATI JATENG
- PULSA JAYA RELOAD WONOGIRI
- V3NU5 RELOAD JAKARTA
- GARUDA RELOAD JAWA TIMUR PULSA LISTRIK VOCHER GAME...
- PT. AA PULSA JAYA DUA SERVER PULSA MURAH WONOGIRI
- Hosting Budi Murah SERVER HOSTING MURAH 1000 mb cu...
- JUAL OBAT HERBAL MURAH
Kamis, 03 Februari 2011
SBY: Pertumbuhan Berkelanjutan Jadi Prioritas
VIVAnews - Indonesia mengusulkan kepada anggota G-20 agar sepenuhnya mengintegrasikan pembangunan ke dalam reformasi struktural guna mencapai pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang.
"Kami mengusulkan isu-isu pembangunan menjadi agenda utama G-20. Ini harus menjadi prioritas penting jika ingin memiliki pertumbuhan berkelanjutan dan berimbang," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi pembicara utama (leader speaker) pada Plenary Session 3 KTT G-20 di Convention and Exhibition Center (COEX) Seoul, Jumat 12 November 2010 seperti dikutip dari laman Presidensby.
Pada awal pandangannya, Presiden SBY mengatakan bahwa pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, dan seimbang adalah kunci bagi upaya bersama dalam memerangi kemiskinan. Indonesia sendiri telah menempatkan upaya pemberantasan kemiskinan ini sebagai prioritas utama.
"Tetapi kami tahu bahwa upaya nasional ini dapat lebih efektif jika bersinergi dengan upaya di tingkat global. Itulah sebabnya pengembangan kemitraan global sangat penting," kata dia.
Presiden SBY menambahkan, baik negara maju maupun negara berkembang memiliki kewajiban dan tanggung jawab masing-masing. Pertama, negara-negara maju harus menjaga pasar mereka terbuka untuk produk negara-negara berkembang, khususnya pertanian, sesuai dengan kesepakatan Putaran Doha.
Kedua, negara-negara maju harus memberikan bantuan keuangan. Ketiga, negara-negara maju harus memastikan arus keuangan yang cukup, baik melalui bantuan pengembangan luar negeri atau melalui bantuan perbankan multilateral.
Keempat, negara-negara maju dapat memainkan peran dalam menjamin arus investasi asing langsung melalui kemitraan publik-privat untuk membangun infrastruktur, dan meningkatkan teknologi.
Di sisi lain, negara berkembang harus terlebih dahulu menerapkan praktik tata kelola pemerintahan yang baik atau good governance. Selanjutnya, meningkatkan sumber daya manusia, menyediakan iklim yang kondusif bagi investasi langsung asing, serta memastikan pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.
"Saya percaya, jika negara maju dan berkembang memenuhi komitmen, pembangunan ekonomi akan lebih berkelanjutan dan berdaya. Dan kita akan mencapai tujuan Millenium Development Goals," ujar Presiden SBY.
Presiden SBY mengaku prinsip pembangunan itu harus berorientasi pada hasil, untuk itu harus dibuat rencana aksi pembangunan dengan langkah yang konkret dan dan terjadwal pada sejumlah bidang, seperti infrastruktur, investasi swasta, pengembangan sumber daya manusia, inklusi keuangan, dan pertumbuhan dengan ketahanan.
Sebelum menjadi pembicara pada sesi ketiga, Presiden SBY bersama 19 pemimpin G-20 lainnya mengikuti sesi pertama yang membahas kerangka kerja ekonomi global dan sesi dua yang mendiskusikan reformasi keuangan global. (art)
• VIVAnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar